Bahasa (Language)

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Selamat Datang di ~ReA Pratama NTc~

Jumat, 07 September 2012

Diposting oleh ReA Amatarp (Reza Endar Pratama)


1.      SENI RUPA MODERN
Pengertian
Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu adat atau daerah, namun tetap berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-aliran seni rupa.
Ciri-ciri
·         Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi , tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas.
·         Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu.
Contoh
Lukisan-lukisan karya Raden Saleh Syarif Bustaman, Basuki Abdullah, dan pelukis era modern lainnya. Seniman : Raden Saleh Syarif Bustaman, Abdulah Sr, Pirngadi, Basuki Abdullah, Wakidi, Wahid Somantri, Agus Jaya Suminta, S. Sujoyono, Ramli, Abdul Salam, Otto Jaya S, Tutur, dan Emira Sunarsa.
2.      SENI RUPA KONTEMPORER
Pengertian
Seni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance. Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern.
Ciri-ciri
·         Tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman.
·         Tidak adanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafis, kriya, teater, tari, musik, hingga aksi politik.
Contoh
Karya-karya happening art, karya-karya Christo dan berbagai karya enviromental art.




JENIS-JENIS ALIRAN KARYA SENI RUPA MODERN/KONTEMPORER
Beberapa jenis aliran dalan seni rupa :
1)    Realisme (1800-an)
Aliran ini memandang dunia sebagai dunia nyata,seniman bekerja sesuai dengan kemampuan teknis dan relitas yang diserap oleh indra penglihatan.fantasi dan imajinasi harus dihindari.
Dalam aliran ini berkembang aliran;
  • Realisme cahaya                 : Impresionisme
  • Realisme baru/sosial        : Menggunakan objek dampak industri  dari perkotaan.
  • Realisme fotografis          :  Dikaitkan dengan keberadaan dan
kekuatan untuk menyamai hasil  fotografi yang sangat detail dalam menangkap objek.
Tokohnya : Annibale carracci, Gustave Courbert, Theodore Chasseriau, Thomas Couture, Affandi, Dede Eri Supria
2)    Naturalisme
Aliran ini muncul setelah orang mulai tertarik pada alam yang sebenarnya. Mereka mengagumi alam secara detail dengan segala keunikannya. Secara visual lukisan mereka persis seperti objek aslinya dan dalam perkembangannya cenderung memperidah objek secara berlebihan.
 Tokohnya : Rembrandt, George Cole, John Constable, Luis Alvarez Catala, William Callow, Basuki Abdullah.
3)    Romantitisme (1818)
Aliran ini muncul sejak adanya revolusi perancis. Sifat aliran ini; gambaran emosi yang memuncak, emosi yang bersifat imajiner dan lebih tegas, penuh dinamika, pengaturan estetika maupun aktualitas piktorialnya selalu melebihi kenyataan, warna lebih meriah, gerakan lebih lincah,menggambarkan peristiwa yang lebih menarik.
Tokohnya; Theodore Gericault, Eugene Delacroix.
4)    Impresionisme/Realisme Cahaya (1874)
Aliran ini tidak menggambarkan yang serba riel lagi atau yang alami, melainkan mencari kepuasan dengan bermain bentuk kesan-kesan. Sifat-sifatnya aliran ini konsep melukisnya berdasarkan usaha merekam efek atau kesan cahaya yang jatuh atau memantul pada suatu objek/benda, sehingga menghindari garis atau kejelasan kontur. Cara melukisnya harus cepat karena cahaya matahari yang teru bergerak dan dipengaruhi oleh cuaca, sehingga membuat lukisan hanya sepintas tidak detail.
Aliran ini berkembang menjadi Post Impresionis, ini bukan aliran melainkan kelompok untuk menamai karya-karya pelukis yang mengembangkan perenungan problem cahaya dengan lebih mendalam sehingga mencari jalan sendiri-sendiri. Mereka menggabungkan keindahan alam dengan keindahan seni. Misalnya Henri Rousseau yang mengupayakan efek cahaya dengan stilasi
Tokohnya; Claude Monet, Aguste Renoir, Camille Pissarro, Paul Cezanne
5)    Ekspresionisme (1900-an)
Aliran ini banyak melibatkan perasaan dalam kegiatan berkarya. Dalam proses penciptaannya dengan tahap mencari inspirasi yang cukup lama untuk mendapatkan ide, namun proses penuangannya dengan cepat. Aliran ini berusaha mengekpresikan aktualitas bukan hanya berdasarkan indera penglihatan, tetapi juga dengan pengalaman batin sehingga menyebabkan kebebasan teknik dalam melukiskannya sehingga cenderung terjadi distorsi dan sensasi. Kesempurnaan bentuk objek yang biasa dilakukan berdasarkan pengamatan secara visual tidak lagi menjadi pertimbangan estetika.
Sifat-sifat aliran ini ; pelukis mengambil ciri-ciri khusus dan sifat objek untuk ditonjolkannya, untuk menguatkan karakter dengan dilakukan distorsi, Goresan garis dan warna tampak spontan, tegas, cepat dan dinamis.
Tokohnya ; Edward Munch, Ernst Barlach, Affandi, S. Sudojono, Vincent Van Gogh
6)    Fauvisme (1900-an)
Aliran ini di pelopori oleh sekelompok seniman muda yang membebaskan diri dari batasan aliran sebelumnya. Aliran ini menekankan pada penggunaan garis kontur yang tegas dan berusaha mengembalikan warna pda peranannya yang mutlak (tidak harus sesuai dengan kenyataan). Dasarnya adalah kegemaran melukis apa saja tanpa memikirkan isi dan maknanya.
Tokohnya; Henri Matisse, Andre Derain, George Rouaul
7)    Kubisme (1907)
Aliran ini menyederhanakan bentuk-bentuk alam secara geometris (segitiga, segi empat, lingkaran, oval, silinder, bola, kerucut, kubus, balok) dengan konsep intuisi dan rasionalitas. Dengan demikian tercipta suatu karya yang khas.
Konsep dasarnya menghadirkan tampilan secara serempak dan simultan berbagai bagian objek, baik dilihat dari depan atau belakang, yang tampak ataupun tersembunyi.
Kemudian berkembang menjadi 2 konsep :
v     Kubisme Analitis
Objek dianalisis, dipecah, dan dipandang dari berbagai sudut kemudian dilukis atau dibentuk sekaligus.
v     Kubisme Sintesis
Objek seakan-akan disusun dari bidang/bentuk yang berlainan, saling tumpang tindih sehingga membentuk tampilan yang unik.
Tokohnya : Pablo Picasso, Max Beckman, Henry moore, Juan Gris, Fernand leger, A. Archipenko.
8)    Futurisme (1909)
Seniman futuris berpandangan bahwa derajat kehidupan dapat dicapai melalui aktifitas. Tema yang diangkat untuk membentuk kesan keindahan gerak yang dinamis berupa yang mengandung kesibukan dan kesimpngsiuran.
Tokoh; Umberto Boccioni, Carlo Carra, Giacomo Balla
9)    Dadaisme (1916)
Aliran ini mempunyai ciri sinis, konyol, menggambarkan benda atau mesin sebagai manusia, mengikuti kemauan sendiri dan menolak estetika dalam karyanya. Kolase adalah salah satu dari sekian teknik yang digunakan. Kadang-kadang artistik bentuknya yang seram, magic, patung-patung primitif dan karya kuno, dapat juga karya yang kekanak-kanakan. Warna yang mendominasi adalah hitam, merah, putih, hijau dengan pewarnaan yang primer, tajam, dan kontras.
Tokoh; Marcel Duchamp, Jean (Hans) Arp, Lazlo Mohoyi Nagy
 10)           Surealisme (1937)
Dalam aliran ini alam nyata dan keserbabisaan mimpi terpadu (intuitip), sehingga menampakkan kesan yang aneh dan fantastik. Kadang ada kaitannya dengan kejadian kejiwaan yang melatarbelakangi dan bentuknya terkadang bisa ekstrim.
Di Aliran ini ada 2 kecenderungan :
v     Surealisme Figuratif
Penampakan masih realistik, meskipun tidak wajar, sehingga penguasaan teknik tetap diperlukan.
Tokoh; Carlo Carra, Gino Severini, Marc Chagall.
v     Surealisme Abstraktif
Gayanya sudah mendekati abstrak
Tokoh; Joan Miro, Paul Klee, Wilfredo Lam

11)           Abstrakisme (1940-an)
Aliran seni ini menggambarkan sebuah bentuk yang tidak terwujud atau nonfiguratif. Aliran ini muncul dengan tanpa kesengajaan diperoleh suatu bentuk yang menarik. Secara teknik lebih mudah penciptaannya, tetapi penggalian ide lebih sukar. Penghayatan harus menggunakan norma seni rupa yang harus dipahami sebelumnya, karena mengingat wujud karya abtrak yang biasanya agak sulit dipahami oleh orang awam.
Tokoh; Ashile Gorky, Wassily Kandinsky,Jackson Pollock
12)           Pop Art (1970-an)
Aliran ini muncul karena reaksi terhadap aliran abtrak yang sudah dianggap habis tuntas tergali secara intelektual maupun emosional. Sifatnya dengan obyek apa adanya, barang yang sederhana dan tak beratpun dapat dijadikan objek. Budaya materialisme dan komersial merupakan sumber inspirasiyang memotivasi aliran ini.
Tokoh; Audrey Flack, Close Olden Burg, Peter Black, Cristo
13)           Post Modern/kontemporer
Aliran ini menggunakan keindahan motif dan desain menjadi inspirasi dan digunakan untuk karya seni pakai keperluan manusia.
Perjalanan Seni Rupa Modern 

Ketika manusia memulai peradabannya di dunia ini, di mana manusia belum mengenal tulisan bahkan teknologi seperti sekarang ini, manusia sudah mengenal seni rupa, meskipun masih dalam taraf yang sangat sederhana. Sebagai bukti bahwa seni rupa sudah ada sejak zaman Pra-sejarah adalah banyaknya peninggalan-peninggalan purbakala yang memiliki nilai estetika seperti kapak dari batu (peninggalan zaman Neolitikum/batu muda), Menhir dan lain-lain.
Hapir di seluruh penjuru dunia banyak ditemukan peninggalan-peninggalan yang berupa karya seni rupa. Karya seni rupa zaman pra-sejarah, cenderung bersifat magis dan religius seperti salah satu peninggalan karya seni rupanya yaitu menhir yang berupa sebuah patung dari batu. Patung ini berfungsi sebagai tanda peringatan peristiwa pemujaan terhadap roh nenek moyang dan terkadang dianggap sebagai tempat bersemayamnya roh nenek moyang mereka. 
Budaya rupa semacam ini masih bertahan sampai masuknya berbagai agama khususnya di Indonesia. Era modernisme dimulai dari belahan dunia bagian barat (Eropa dan Amerika) dengan banyaknya muncul seniman-seniman dari benua biru. 
Di awal zaman raenessance, para seniman (perupa) masih belum bisa mendapatkan kebebasan dalam menuangkan ekspresinya, karena pada masa ini, seniman masih berada di bawah tekanan para bangsawan dan kaum gereja, dimana para seniman membuat sebuah karya berdaarkan permintaan para diktator di atas. Dalam situasi ini, para diktator diktator seni  yang bisa memaksakan arah perkembangan seni, karena merekalah yang membiayainya.
Dengan mulainya masyarakat menyukai karya-karya seni seperti lukisan dan patung yang ukurannya relative kecil, maka para seniman mulai menemukan kebebasannya dalam berkarya, karena tidak bergantung lagi pada para bangsawan sebagai sponsor. Para seniman dapat membiayai pembuatan karyanya sendiri yang kemudian banyak diminati oleh para rakyat kecil. 
Abad ke-15 dimana masa raenessance berkembang, merupakan awal mulainya seni modern. Rene Descartes (1556-1650), Cugito Ergosum (1646-1716), Thomas Hobbes (1588-1679) dan John Lockee (1632-1704), mereka adalah para filsuf peletak dasar modernisme dalam dunia seni. 
Pecahnya revolusi Perancis 1789, merupakan salah satu tanda kebangkitan seni rupa modern, yang kemudian diikuti dengan munculnya pelukis dari Perancis yang bernama J.L. David. Tidak hanya J.L. David, tetapi pelukis seperti Vincent Van Gogh dan Leonardo Da Vinci juga seniman yang menjadi tanda kebangkitan era seni rupa modern.

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Mau punya buku tamu seperti ini?
Klik di sini (Info Blog)
Terima Kasih atas Kunjungan Anda

MusicPlaylist

Chat Box

Jam


About Me

Followers